Berita

Perempuan dan Menopause

93
×

Perempuan dan Menopause

Share this article

Eni Mardhawati STr Keb ***

MENOPAUSE adalah kata yang tentunya tak asing di telinga masyarakat, khususnya kaum . Meski akrab di telinga, ternyata tak semua kaum hawa paham arti dan tanda serta dampak dari menopause itu bagi mereka.

Secara medis dan science bisa dijelaskan, menopause adalah bagian alami dari penuaan yang biasanya terjadi di rentang antara usia 45 dan 55 tahun, tapi juga dapat diakibatkan oleh operasi pengangkatan ovarium atau rahim (histerektomi). Di Indonesia, usia rata-rata menopause adalah 51 tahun.

Jadi, menopause adalah masa berakhirnya siklus menstruasi secara alami. Wanita dikatakan mengalami menopause apabila ia tidak lagi mengalami menstruasi dalam waktu 12 bulan berturut-turut.

Saat memasuki masa menopause, wanita tidak dapat hamil secara alami. Hal ini dikarenakan ovarium atau indung telur di dalam tubuh wanita tidak lagi melepaskan sel telur.

Sebagian wanita tidak mengalami gejala apa pun sebelum menopause. Namun, tak sedikit pula yang mengalami beberapa gejala atau tanda-tanda menopause menjelang berakhirnya masa menstruasi.

Beberapa Tanda Menopause

Tanda-tanda menopause sebenarnya sudah mulai muncul sejak masa perimenopause, yaitu periode transisi yang terjadi beberapa tahun menjelang menopause. Pada masa ini, produksi hormon estrogen oleh ovarium secara bertahap sudah mulai berkurang.

Umumnya, perimenopause berlangsung selama 4 tahun, tetapi bisa juga lebih lama atau lebih singkat. Berikut ini adalah tanda-tanda menopause yang dapat muncul menjelang masa menopause:

1. Menstruasi tidak teratur

Saat mendekati masa menopause, wanita mungkin akan mengalami perubahan siklus menstruasi yang ditandai dengan haid yang tidak teratur atau berubah-ubah.

Menstruasi yang sebelumnya lancar dan teratur bisa datang lebih cepat atau lebih lama dengan durasi yang lebih singkat. Jumlah darah yang keluar saat menstruasi juga mungkin akan lebih banyak, lebih sedikit, atau hanya berupa bercak darah atau flek.

2. Masalah pada saluran kemih

Wanita yang telah memasuki masa menopause biasanya akan mengalami inkontinensia urine atau sulit menahan pipis, buang air kecil menjadi lebih sering, hingga nyeri atau anyang-anyangan saat buang air kecil.

Keluhan-keluhan tersebut terjadi akibat jaringan di vagina dan saluran kemih yang menipis dan kehilangan elastisitasnya.

Sementara itu, penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang terjadi menjelang masa menopause dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran kemih (ISK).

3. Sensasi rasa panas (hot flashes)

Rasa panas yang menyebar dari wajah dan leher hingga ke tubuh merupakan tanda menopause yang paling umum. Pada sebagian wanita, keluhan ini dapat muncul lebih awal saat siklus haid masih berlangsung.

Munculnya rasa panas ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui apa pemicunya. Selain rasa panas, gejala lain yang dirasakan adalah tubuh berkeringat dan kemerahan, serta dada berdebar-debar.

4. Sulit tidur atau insomnia

Menjelang menopause, wanita bisa mengalami susah tidur atau insomnia. Mereka dapat mudah terbangun di malam hari dan sulit tidur kembali.

Tubuh berkeringat atau hot flashes bisa menjadi penyebab wanita susah tidur menjelang menopause. Kondisi tersebut disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh yang terus menurun.

Susah tidur membuat kualitas tidur berkurang, sehingga tubuh masih saja terasa lelah dan kurang berenergi setelah bangun tidur.