MENYERUPUT kopi di pagi hari, tentunya menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan smasyarakat. Karena, secangkir kopi di pagi hari, dapat memberikan tambahan energi dan stamina untuk menjalani aktivitas selanjutnya.
Kendati demikian, meskipun kopi sudah dikenal akan manfaatnya yang baik bagi kesehatan, namun untuk sebagian orang kopi justru memberikan efek samping, terlebih bila dikonsumsi dalam jumlah besar. Lantas, siapa saja yang tidak disarankan minum kopi berlebih?
1. Penderita IBS
Penderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu kelompok orang yang tidak dianjurkan untuk minum kopi, menurut Eatthis.
Hal ini karena, kafein dapat meningkatkan keteraturan buang air besar, termasuk meningkatkan kemungkinan diare yang merupakan salah satu gejala utama dari IBS. Untuk itu, penderita IBS dianjurkan untuk membatasi atau menghindari minuman berkafein, termasuk kopi, teh, dan soda.
2. Penderita glaukoma
Ahli gizi diet terdaftar yang berbasis di Seattle Angel Planells mengatakan bahwa kopi tidak dianjurkan unruk penderita glaukoma.
Glaukoma adalah kondisi medis berupa gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan saraf mata. Biasanya, kerusakan saraf mata tersebut terjadi karena adanya tekanan tinggi pada bola mata.
“Tekanan intraokular meningkat pada penderita glaukoma saat mengonsumsi kopi, jadi disarankan untuk membatasi atau menghindari asupannya, namun diperlukan lebih banyak penelitian,” kata Planells.
Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Mount Sinai, meminum kafein dalam jumlah besar meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang memiliki kecenderungan peningkatan tekanan mata.
3. Penderita overactive bladder (OAB)
Overactive bladder (OAB) adalah gangguan fungsi otot kandung kemih yang dapat menimbulkan dorongan untuk buang air kecil secara tiba-tiba.
Ahli diet terdaftar untuk MyNetDiary, Sue Heikkinen mengatakan bahwa penderita OAB disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi secara berlebihan. Alasannya, asupan kafein dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi buang air kecil.
“Jika Anda tidak rutin minum kopi, Anda mungkin lebih sensitif terhadap efek ini,” kata Heikkinen.
4. Orang dengan kondisi jantung tertentu
Kafein dari kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara pada tekanan darah dan detak jantung. Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyimpulkan, ada potensi lonjakan tingkat tekanan darah dalam jangka pendek saat minum kafein.
Namun, tidak ada cukup bukti mengenai efek jangka panjang terhadap tekanan darah atau kesehatan jantung. Jadi, penting bagi siapa pun yang memiliki penyakit jantung untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka tentang berapa banyak kopi yang aman untuk dikonsumsi.
5. Wanita hamil dan menyusui
American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil untuk membatasi kafein hingga 200 miligram (kira-kira setara dengan dua cangkir kopi) setiap hari untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.
Namun, ulasan pada 2020 yang diterbitkan di British Journal of Medicine menyatakan bahwa tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan. Wanita hamil harus mendiskusikan asupan kafeinnya dengan dokter.