INSTITUTE for International Law of Peace and Armed Conflict (IFHV), Ruhr University Bochum, Jerman dan Bündnis Entwicklung Hilft mengeluarkan data risiko bencana alam dalam laporan World Risk Report 2022 pada September lalu. Data tersebut menunjukkan kawasan Asia dan Amerika merupakan wilayah rawan bencana.
World Risk Index adalah data yang menunjukkan risiko bencana dari peristiwa alam yang ekstrim dan memberikan dampak negatif dari perubahan iklim khususnya untuk 193 negara di dunia anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Perhitungan risiko bencana itu dilakukan per negara yakni dengan menghitung rata-rata geometrik dua aspek yaitu keterpaparan dan kerentanan. Aspek keterpaparan mewakili sejauh mana masyarakat terbebani oleh dampak bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, kekeringan hingga kenaikan permukaan laut.
Sedangkan kerentanan dibagi menjadi tiga poin utama yaitu penggambaran karakteristik struktural dan kondisi masyarakat yang mengalami kerusakan, tindakan masyarakat dalam menghadapi dampak negatif dari bencana alam dan strategi jangka panjang untuk mencapai perubahan dan dampak yang lebih buruk di masa depan.
Pada dasarnya, modul dan laporan ini memiliki fungsi sebagai pedoman bagi pemerintah negara setempat untuk mengidentifikasi tindakan agar terjadinya pengurangan risiko bencana alam. Di tahun 2022 organisasi World Risk Report berfokus pada proses digitalisasi.
Sehingga konsep penilaian risiko terkait daftar negara yang rawan bencana bisa dihitung, dengan cara sebagai berikut.
Konsep Penilaian Risiko
Mengikuti dengan perkembangan zaman, digitalisasi telah menciptakan peluang baru dalam fase manajemen bencana. Menggunakan proses digital informasi penting akan tersedia dengan cepat sehingga analisis risiko dengan cepat pula dilakukan.
Dampaknya, tindakan pertolongan yang dibutuhkan korban juga akan semakin mudah dan cepat terlaksana.
Konsep penilaian risiko dalam World Risk Report didasarkan pada anggapan umum bahwa munculnya bencana tidak hanya bergantung pada seberapa parah bencana yang terjadi tetapi juga pada seberapa rentan masyarakat terhadap pengaruhnya.