Headline

Banjir Renggut 2000 Nyawa di Libya

26
×

Banjir Renggut 2000 Nyawa di Libya

Share this article

BELUM usai penanganan korban bencana gempa di Maroko, dunia kembali dikejutkan dengan bencana banjir yang melanda Libya. Sebagaimana halnya dengan bencana di Maroko, korban banjir di Libya juga menyentuh angka 2.000 nyawa.

Pihak berwenang di Libya timur mengatakan sedikitnya 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya hilang setelah banjir besar melanda kota Derna menyusul badai besar dan hujan lebat.

Ahmed Mismari, juru bicara Tentara Nasional Libya (LNA) yang menguasai Libya timur, mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa bencana itu terjadi setelah bendungan di atas Derna runtuh dan menyapu seluruh lingkungan dengan penduduknya ke laut.

Mismari menyebutkan jumlah orang hilang sebanyak 5.000-6.000 orang.

Sebelumnya pada Senin, kepala kelompok bantuan Bulan Sabit Merah di wilayah tersebut mengatakan jumlah korban tewas di Derna mencapai 150 orang dan diperkirakan akan mencapai 250 orang.

Libya secara politik terbagi antara timur dan barat dan layanan publik telah hancur sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 yang memicu konflik bertahun-tahun. Pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli tidak menguasai wilayah timur.

Di Tripoli, Dewan Kepresidenan yang beranggotakan tiga orang dan berfungsi sebagai kepala negara di negara yang terpecah belah tersebut meminta bantuan komunitas internasional.

“Kami menyerukan negara-negara persaudaraan dan sahabat serta organisasi internasional untuk memberikan bantuan,” katanya, dilansir Reuters, Selasa (12/9).

Osama Hamad, kepala pemerintahan yang berbasis di wilayah timur, mengatakan kepada televisi lokal bahwa lebih dari 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya hilang.

Setelah menerjang Yunani minggu lalu, Badai Daniel menyapu Mediterania pada Minggu, membanjiri jalan dan menghancurkan bangunan di Derna, serta menghantam permukiman lain di sepanjang pantai, termasuk Kota Benghazi di Libya.

Video Derna menunjukkan arus deras yang mengalir melalui pusat kota di mana sebelumnya terdapat saluran air yang jauh lebih sempit. Bangunan-bangunan yang hancur berdiri di kedua sisi.

Televisi Almostkbal di Libya Timur menyiarkan rekaman yang menunjukkan orang-orang yang terdampar di atap kendaraan mereka meminta bantuan dan air menghanyutkan mobil.

“Jumlah korban hilang berjumlah ribuan, dan korban tewas melebihi 2.000 orang,” kata Osama Hamad kepada al-Masar TV. “Seluruh lingkungan di Derna telah hilang, bersama dengan penduduknya… tersapu air.”

Mismari mengatakan, tujuh anggota LNA tewas akibat banjir tersebut.