MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sebanyak 560.000 hektare (ha) areal pertanian terancam mengalami kekeringan ekstrem akibat El Nino. Yaitu, fenomena iklim yang bisa memicu penurunan curah hujan dan anomali kenaikan suhu permukaan.
“Setiap kejadian El Nino ekstrem berpotensi menyebabkan kekeringan sekitar 560.000 hektare, sedangkan pada kondisi normal hanya 200 ribu hektare,” kata Syahrul saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Rabu (30/8).
Untuk itu, katanya Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Gerakan Nasional (Gernas) El Nino. yaitu pertambahan pertanaman 500.000 ha di 100 kabupaten di 10 provinsi.
Mengutip paparan Syahrul saat raker, program Gernas dilakukan di 6 provinsi utama, yaitu:
- Sumatra Utara: 13 kabupaten, 45.000 ha
- Sumatra Selatan: 10 kabupaten, 74.500 ha
- Jawa Barat: 6 kabupaten. 39.500 ha
- Jawa Timur: 14 kabupaten, 59.000 ha
- Jawa Tengah: 22 kabupaten, 86.000 ha
- Sulawesi Selatan: 11 kabupaten, 81.000 ha.
Selain itu, Gernas juga dilakukan di 4 provinsi pendukung, yaitu:
- Lampung: 6 kabupaten, 36.000 ha
- Banten: 4 kabupaten, 16.000 ha
- Kalimantan Selatan: 9 kabupaten, 51.000 ha
- NTB: 5 kabupaten, 12.000 ha.
“Upaya yang juga dilakukan mengantisipasi dan adaptasi El Nino adalah mengidentifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan. Serta, mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning, dan hijau,” papar Syahrul.
“Juga, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan serta penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan),” katanya.
3 Wilayah Zona Merah
Sebelumnya, Syahrul mengungkapkan, ada 3 wilayah di Indonesia yang masuk kategori zona merah kena dampak El Nino.
Di sisi lain, dia menambahkan, telah membagi wilayah-wilayah RI ke dalam 3 zona, berdasarkan tingkat keparahan yang disebabkan El Nino.
Menurut Syahrul, pembagian zona terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino atau musim kering panjang yang diperkirakan berlangsung hingga September mendatang
“Zona pertama adalah zona merah yang berstatus defisit, zona kedua adalah zona kuning yang memiliki sumber air cukup. Dan, terakhir zona hijau yang memiliki air melimpah atau dalam kata lain zona yang harus di-booster (diperkuat),” ujarnya.