Nasional

Polusi Jakarta Dipicu 16 PLTU?

93
×

Polusi Jakarta Dipicu 16 PLTU?

Share this article
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7/2019). Data aplikasi AirVisual yang merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, menempatkan Jakarta pada urutan pertama kota berpolusi sedunia pada Senin (29/7) pagi dengan kualitas udara mencapai 183 atau kategori tidak sehat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama.

BuliranNews, JAKARTA – Belakangan ini, di Kota Jakarta semakin parah. Bahkan oleh sebuah lembaga peneliti yang berbasis di Swiss, polusi di Jakarta adalah yang terburuk di dunia. Ini tentu membuat kita semua prihatin.

Memburuknya kualitas rupanya tak hanya dipicu oleh gas buang kendaraan bermotor. Kabut polusi yang menyelimuti Kota Jakarta beberapa pekan belakangan diduga berasal dari 16 PLTU berbasis batu bara yang mengepung Ibu Kota.

Berdasarkan data Global Energy Monitor, terdapat 16 PLTU berbasis batu bara yang berada tak jauh dari Jakarta. Antara lain, sebanyak 10 PLTU berada di Banten, sedangkan enam PLTU berada di Jawa Barat.

Berikut daftar 16 PLTU batu bara di sekitar Jakarta per 10 Agustus 2023:

  • PLTU Banten Suralaya: 8 unit – 4.025 mw
  • PLTU Cemindo Gemilang: 1 unit – 60 mw
  • PLTU Pelabuhan Ratu: 3 unit – 1.050 mw
  • PLTU Merak: 2 unit – 120 mw
  • PLTU Cilegon PTIP: 1 unit – 40 mw
  • PLTU Jawa-7: 2 unit – 1.982 mw
  • PLTU Banten Labuan: 2 unit – 600 mw
  • PLTU DSS Serang: 4 unit – 175 mw
  • PLTU Banten Lontar: 3 unit – 945 mw
  • PLTU Cikarang Babelan: 2 unit – 280 mw
  • PLTU FAJAR: 1 unit – 55 mw
  • PLTU Pindo-Deli-II: 1 unit – 50 mw
  • PLTU Indo Bharat Rayon: 1 unit – 36,6 mw
  • PLTU Purwakarta Indorama: 2 unit – 60 mw
  • PLTU Banten Serang: 1 unit – 660 mw
  • PLTU Bandung Indosyntec: 1 unit – 30 mw

Produser Film sekaligus Pengusaha, Willawati turut menyoroti isu polusi di Jakarta saat ini. Lewat status twitternya @willawati, pada Selasa (15/8). Willawati mengungkapkan pemerintah kini tengah menghadapi pilihan sulit terkait pengelolaan PLTU yang mengepung Ibu Kota. Sebab, pemilik PLTU disampaikannya merupakan orang-orang dekat Istana.

 

POTRET JAKARTA – Kondisi udara di Kota Jakarta saat ini yang disebut berada di petingkat teratas paling berpolusi di dunia.

“Pemerintah saat ini menghadapi pilihan sulit karena pemilik tambang batubara dan pemilik PLTU rata-rata orang dekat,” ungkap Willawati.

Dijelaskannya, Pulau Jawa sebenarnya sudah over supply, tapi karena sudah ada PPA (Power Purchase Agreement), kontrak tidak bisa sembarangan diputus atau dikurangi.

Bagi IPP (Independen Power Producer) Developer lanjutnya, tentu semua perhitungan sudah dibuat sesuai kontrak 25 tahun tersebut.

Pilihan jangka pendek dan paling memungkinkan saat ini Pemerintah minta PLTU yang kualitas polusinya tinggi dimatikan.

Selanjutnya, jumlahnya dihitung sesuai kapasitas over supply dan dibayar ke IPP Developer sesuai PPA atau mungkin hanya pembayaran komponen A, B dan E saja tanpa C dan D atau tanpa C saja.

“Akan lebih mudah untuk mematikan PLTU yang dimiliki PLN. Harga yang mahal untuk membeli udara bersih saat ini. Tapi mungkin paling murah dibanding biaya rumah sakit,” ungkap Willawati.

“Semua hal tersebut tidak segampang yang disampaikan karena banyak aspek hukum yang harus mendukung,” jelasnya.

Buruknya kualitas udara Jakarta pada pagi ini terekam kamera seorang fotografer drone profesional, Indra Ardiaputra.

BERSIH – Udara Jakarta yang bersih dua tahun lalu. Bahkan Gunung Gede Oangrango yang berada di terlihat dengan jelas.

Lewat status instagramnya @pakindro pada Selasa (15/8), pria yang akrab disapa Pakindro itu membagikan sebuah potret dari udara yang mencitrakan kondisi ibu kota pada pagi tadi. Dalam potret yang dibagikan, terlihat gedung-gedung pencakar langit terlihat diselimuti kabut.

Bukan kabut yang berasal dari embunan uap air, kabut berwarna abu-abu itu diyakini adalah polusi yang menyelimuti Jakarta pada pagi tadi.

“Pagi Ini Jakarta Sekilas Mirip Gotham City dari udara. AQI menunjukkan rata2 di angka 170-an. Bahkan daerah jeruk purut menunjukkan angka AQI 202,” tulis Pakindro.

“Pagi ini juga Jakarta kembali menempati rangking-2 di dunia sebagai negara dengan pencemaran udara terberat,” tambahnya.

Dia juga menyampaikan kekhawatirannya ketika keluar rumah karena sangat berbahaya. Sementara, tetap berada di dalam rumah juga dinilainya berbahaya karena polusi sudah berada di dalam rumah.