SEMPAT digoreng sana-sini, bahkan cenderung dipolitisasi, Jakarta Internasional Stadium (JIS) mampu leading karena federasi sepakbola internasional (FIFA), merestui stadion monumental yang dibangun era Gubernur Anies Baswedan itu sebagai venue utama piala dunia U-17 tahun ini.
Sebagaimana diketahui, pada akhir Juli 2023, FIFA telah menginspeksi stadion untuk Piala Dunia U-17 di empat kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Surakarta. FIFA melakukan inspeksi di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, pada Sabtu (29/7) mulai pukul 08.30-11.30 WIB.
Selain itu pada hari yang sama, FIFA selanjutnya akan bertolak menuju Lapangan ABC komplek Stadion Gelora Bung Karno, Stadion Madya, Lapangan Hoki kompleks Stadion Gelora Bung Karno, dan Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta.
Keesokan harinya FIFA dijadwalkan bertolak ke Bandung, Jawa Barat, untuk meninjau Lapangan ITB, Lapangan Sidolig, Lapangan Batununggal, Lapangan IPDN, Lapangan Unpad, Stadion Arcamanik, dan Stadion Si Jalak Harupat. Lalu pada Senin (1/8), FIFA menuju ke Surabaya, Jawa Timur, untuk mengadakan inspeksi di Lapangan G10N, Lapangan Thor, dan Stadion Gelora Bung Tomo.
Terakhir pada Selasa (2/8), FIFA bertolak menuju Surakarta, Jawa Tengah, untuk memeriksa Lapangan Blulukan, Lapangan Banyuanyar, Lapangan UNS, Lapangan Kampung Sewu, Lapangan Sriwedari, Lapangan Sriwaru, Lapangan Kota Barat, dan Stadion Manahan Solo.
Pada Rabu (3/8), rombongan FIFA akan kembali ke Jakarta untuk melakukan pembahasan bersama dengan PSSI terkait dengan hasil inspeksi yang telah dilakukan di beberapa stadion dan lapangan. PSSI menyebut ada tiga poin utama yang menjadi perhatian FIFA saat melakukan inspeksi kesiapan stadion-stadion di Indonesia yang bakal digunakan untuk Piala Dunia U-17.
Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha mengatakan tiga poin penting dari inspeksi FIFA yaitu kesiapan stadion, manajemen lapangan dan pelayanan tim. “Pertama (terkait) kesiapan venue, termasuk main venue dan lapangan-lapangan latihan,” kata Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha.
Jenis dan kondisi rumput yang dipakai di stadion juga menjadi sorotan utama FIFA. Ratu Tisha mengungkapkan, FIFA melalui surat yang mereka kirimkan ke PSSI merekomendasikan rumput JIS untuk diganti karena pertandingan dengan format turnamen yang memiliki intensitas tinggi membuat badan sepak bola dunia itu ingin memastikan penggantian rumput dengan sistem pemulihan yang lebih cepat.
“Di surat juga disebutkan bahwa pemulihan perbaikan (rumput stadion) ini butuh waktu delapan sampai sepuluh pekan. Menurut saya, ini inisiatif yang sangat baik dari FIFA agar Indonesia bisa mempersiapkan JIS agar bisa digunakan (menjadi venue) untuk Piala Dunia U-17,” ungkap Ratu Tisha.
Manajemen PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengemukakan proses penyempurnaan fasilitas JIS terus berlangsung hingga menjelang Piala Dunia U-17 yang bergulir akhir tahun ini.