MALAPETAKA baru kini menghantam dunia. Bukan krisis ekonomi tapi kali ini karena kekeringan yang mengancam jalur utama ekonomi dunia yakni sungai dan laut.
Bencana kekeringan dunia akibat perubahan iklim mulai memakan korban. Industri Jerman salah satunya.
Melansir dari China Power, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) memperkirakan bahwa sekitar 80% perdagangan global berdasarkan volume dan 70% nilai diangkut melalui laut.
Apa yang menimpa Jerman menjadi gambaran betapa besarnya kerugian ekonomi akibat jalur air terganggu.
Kekeringan akibat perubahan iklim kini menghampiri Sungai Rhein atau Rhine, yang menjadi poin vital transportasi logistik, mengalami penyusutan dan pendangkalan. Hal ini berdampak pada gangguan pengiriman barang.
Berikut jalur transportasi vital yang bisa lumpuhkan dunia :
Sungai Rhine
Sungai sepanjang 1.230 km tersebut itu adalah “arteri” komersial untuk 80% pengiriman barang ke pedalaman Jerman. Komoditas yang dikirim melalui jalur air itu termasuk minyak mentah dan gas alam.
Setelah pendangkalan pada tahun 2018 dan 2022, kedalaman Sungai Rhine kembali mencapai titik terdangkal tahun ini, yang membuat kapal pengangkut tak bisa melintasi jalur air itu. Di Kaub, checkpoint untuk tongkang, permukaan air turun ke level terendah tahun ini pada awal pekan.
Salah satu perusahaan yang menggunakan Sungai Rhein sebagai urat nadi operasi adalah Covestro. Pembuat bahan kimia itu mengangkut lebih dari 30% barang jadinya dan menerima sebagian besar bahan baku untuk memproduksinya melalui Rhein.
Covestro sendiri telah melakukan beberapa hal untuk mengakali situasi ini. Perusahaan tersebut telah menyewa dua tongkang air rendah yang mampu memasok pelanggan dengan asam klorida bahkan ketika level Rhein di Cologne turun menjadi 0,40 meter.
Sehingga, perubahan iklim dan meningkatnya tingkat air yang rendah merupakan tantangan yang signifikan bagi Covestro serta perusahaan lain.
Selain sungai Rhein, masih banyak sungai-sungai yang patut di waspadai nasibnya bakal sama seperti sungai Rhein akibat perubahan iklim. Lantas jalur air mana saja yang menjadi ‘urat nadi' perekonomian dunia selain Rhein? berikut enam di antaranya:
Terusan Panama
Terusan Panama merupakan terusan yang memotong tanah genting Panama sepanjang 82 km, memotong Amerika Utara dan Amerika Selatan serta menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Terusan ini juga memotong waktu tempuh kapal laut karena tidak perlu lewat ujung selatan Amerika Selatan.
Hal ini tentu membuat terusan itu memegang peran sangat penting di dalam dunia perdagangan ekspor-impor. Sebab, dengan melewati terusan itu kapal akan lebih menghemat waktu dan biaya perjalanan.
Laut China Selatan