TELADAN hanya bisa diambil atau dicontoh dari mereka yang memang pantas diteladani. Jika pilihannya salah, tentu yang akan didapat bukan kebaikan, namun justru kemudaratan.
Begitu pula dalam mencari pemimpin, keteladanan, akhlak, sopan santun serta otak yang brilian harus dikedepankan. Jangan silau dengan materi, karena sesungguhnya materi hanya akan menjerumuskan pada sesuatu yang tidak baik.
Pilkada Jakarta yang akan digelar serentak dengan agenda serupa di seluruh Indonesia ada akhir November tahun depan, saat ini sudah ramai diperbincangkan.
Nah, apa hubungannya dengan teladan tadi? Jelas ada hubungan atau korelasinya. Karena bagaimanapun, meski nanti ibu kota negara tak lagi di Jakarta, namun pemimpin atau Gubernur di Tanah Betawi, akan tetap menjadi barometer di negeri ini.
Menjadi pemimpin di Tanah Jakarta, tidaklah mudah. Selain sebagai ibu kota negara, Jakarta telah tersohor sebagai kiblat pemerintahan dunia
Tak percaya? Silahkan datang ke perpustakaan di Universitas Leiden di Negeri Belanda. Sejak bernama Sunda Kelapa, Jayakarta, Jakarta, Batavia, Stovia, Jakarta Tokubetsu Shi hingga DKI Jakarta saat ini, sarat dengan sejarah dan nama besar
Pemimpin di Kota Jakarta tak hanya memimpin satu entitas kesukuan saja yaitu Suku Betawi. Namun didalamnya berdomisili seluruh suku yang ada di Nusantara.
Keberagaman itu, membuat DKI Jakarta menjadi daerah berjuta persoalan yang mesti diselesaikan. Sehingganya menjadi pekerjaan rumah bagi siapapun yang menjadi kepala daerah dari waktu ke waktu.
Mulai dari kemacetan, pengangguran, banjir, keterbatasan lahan dan lain sebagainya. Belum lagi karakteristik masyarakatnya yang hanya mementingkan diri sendiri.
Tak ada gading yang tak retak, tak ada persoalan yang tak bisa diselesaikan. Namun, siapa yang bisa menuntaskan persoalan itu? Tentunya hanya orang orang terbaik yang punya visi dan komitmen yang jelas sebagai seorang pemimpin.
Diantara banyak nama yang beredar sebagai kandidat pemimpin Jakarta, ada satu nama yang cukup menggelitik dan pantas menjadi perhatian
Siapa dia? Dia adalah pensiunan korp Bhayangkara dengan tiga bintang dipundaknya saat memasuki masa pensiun