PERKEMBANGAN zaman ternyata tak melulu berkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun juga menyentuh sisi kehidupan masyarakat lainnya.
Salah satu diantaranya adalah kemasan air nira atau dialeg masyarakat Minang dikenal dengan nama air niro yang berasal dari fermentasi air aren.
Jika sebelumnya air aren atau air nira alias air niro dijual masyarakat dengan cara dipanggul menggunakan sebatang bambu yang dipotong ruasnya, maka sekarang minuman tradisional yang menyegarkan itu dijual dalam kemasan plastik gelasan.
“Pada intinya tak ada perubahan yang signifikan selain kemasannya. Soal rasa, tetap sama,” kata Novia Sari (22), seorang penjual air nira kemasan yang berdagang persis di samping Masjid Raya Sumatera Barat.
Meski menjual air nira kemasan, Rang Muaro Paneh, Solok ini, bukan pedagang biasa.
Wanita yang akrab disapa Novi ini, ternyata seorang mahasiswi tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi negeri ternama di Ranahminang.
Kembali ke air nira yang dijualnya, Novi dengan ringkas menyebutkan bahwasanya air nira atau air niro memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.