THE Right Man and The Right Place, kalimat ini memang bukan pepatah dari Ranah Bundo. Namun demikian, pepatah ini sangat cocok disandingkan dengan kebiasaan orang Minang menempatkan sesuatu pada posisinya.
Kita sering mendengar ” Nan Buto Paambuih Lasuang, Nan Pakak Palatuih Badia, Nan Lumpuah Panunggu Rumah” benar benar sebuah pilihan dan padu padan terbaik yang rasanya tak ditemukan di tempat lain kecuali di Ranahminang.
Ungkapan tersebut di atas, bukan berarti jadi hambatan bagi anak Minang untuk berekspresi di sektor lain. Akan tetapi, itu adalah pekerjaan yang paling tepat bagi mereka.
Talenta muda Minang, tersebar di banyak sektor. Ini menunjukkan, betapa Rang Mudo Minang pun layak diberikan kesempatan untuk menunjukkan dedikasinya.
Meskipun talenta tersebut sangat banyak, namun tak semuanya bisa merealisasikan mimpi sesuai dengan kemampuan mereka.
Kenapa demikian? Karena mereka jarang diberi kesempatan, kalau pun diberikan porsinya pun sangat sedikit.
“Yakin Lai, Picayo Indak” menjadi sebuah persoalan utama yang selalu jadi momok bagi Rang Mudo Minang untuk menunjukkan tajinya.
Tim Ampek yang terdiri dari Rieswill Chaniago, Bendri Tanjung, Dody Piliang dan Teddy Chaniago siap menguak takdir, siap bekerja lebih demi marwah Minang yang lebih baik.
Rieswill sebagai jagonyo aplikasi tentu perlu dikedepankan. Alumnus Teknik Informatika ITB ini telah berhasil “mengantarkan” ratusan aplikasi di play store.
Bendri Tanjuang yang piawai memainkan perannya di sejumlah organisasi dan Dody Piliang yang tentu saja desainer hebat tiada banding.
Serta Teddy Chaniago yang kemana mana jabatannya selalu sama yaitu “Tukang Cibuak dan Tukang Tulih”.